JAKARTA, - Wakil Ketua Dewan Pertimbangan PSI, Raja Juli Antoni, mengatakan bahwa Pilpres 2024 idealnya diikuti minimal tiga pasang capres-cawapres.
"Pilpres 2024 idealnya diikuti minimal 3 pasang capres-cawapres karena beberapa alasan, pertama, dengan 3 pasang kandidat membuat 'pesta demokrasi' lebih meriah, rakyat punya alternatif pilihan lebih banyak. Semakin banyak kandidat semakin besar ruang kontestasi ide dan gagasan. Tentu positif bagi rakyat," kata Raja Juli kepada wartawan, Selasa (10/5).
Menurutnya, tiga paslon di Pilpres 2024 bisa menghindari polarisasi di masyarakat. Raja Juli menyinggung soal polarisasi pada Pemilu 2019.
"Dengan 3 pasang kandidat, polarisasi yang terjadi pada Pemilu 2019 yang implikasi masih terasa saat ini lebih bisa diantisipasi dan dimitigasi. Polarisasi 'head to head' yang membelah secara hitam putih lebih bisa diantisipasi. Relatif akan terjadi relaksasi politik," ucapnya.
--/break
"Misalkan polarisasi pilihan kebijakan sedalam dan sejauh mana intervensi negara terhadap kehidupan sosial dan ekonomi. Pajak tinggi vs pajak rendah beserta turunnya pada postur anggaran negara. Pro choice vs pro-life dan sebagainya. Sayangnya, keberisikan kita pada pemilu lalu bukan pada policy tapi identity. Capres didukung partai Allah vs capres didukung partai setan dan isu-isu murahan semacam itu. Celakanya, isu inilah yang dimakan di akar rumput," jelasnya.
Raja Juli menyebut ada biaya besar apabila Pilpres 2024 diikuti oleh 3 paslon. Menurutnya, lebih baik mengeluarkan banyak biaya dibanding adanya keretakan sosial.
"Ada konsekuensi biaya. Tapi, saya kira Rupiah yang dikeluarkan untuk ronde kedua wajar dibayarkan ketimbang membayar biaya perpecahan dan keretakan sosial di akar rumput akibat pembelahan politik. Biayanya untuk jangka panjang jauh lebih mahal," ujarnya.
"Saya tidak punya angka detailnya. Harus dicek ulang. Saya hanya ingin gambarkan, dua pasang kandidatpun punya konsekuensi dana pengamanan yang besar. Apalagi biaya sosialnya, jauh lebih tinggi ketimbang ongkos demokrasi putaran kedua pemilu itu," sambungnya.